Negeriku kian melucu,
Agama diaduk
dengan politik yang ambigu.
Mendoktrin bangsa
memilih pemimpin berdalih agama,
Membatasi gerak
kebebasan menggunakan hak suara.
Memecah belah kesatuan
demi kepentingan satu golongan,
Menghujat dan mengancam
untuk menebar kebencian.
Beralasan Silaturrahmi
pemuka Agama menjadi sasaran,
Sedang Rakyat jelata
hanya didulang janji dan harapan.
[ Bingkai Kalbu, 8 Desember 2018 ]
Komentar
Posting Komentar