bingkailiputan.blogspot.com - Allah SWT berfirman:
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 104)
Ayat Al-Qur'an yang menjadi dasar dan motivasi kuat bergeraknya persyarikatan Muhammadiyah, ikut memikirkan nasib bangsa adalah kewajiban saudara seiman dalam agama. Muhammadiyah telah menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia, menegakkan amar makruf dan mencegah dari yang mungkar telah diwujudkan dalam bentuk kerukunan serta semangat berbangsa dan bernegara, hal itu juga dibuktikan dengan membangun panti asuhan, rumah sakit, bahkan tempat-tempat pendidikan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Menghadapi pesatnya perkembangan teknologi di dunia pendidikan dan memaanasnya dunia politik yang di negeri ini, Muhammadiyah telah mempersiapkan itu semua sesuai dengan bidang dan keahliannya. Para tenaga pendidik dibekali pengetahuan yang berorientasi pada era 4.0 dan didukung dengan putra-putra terbaik yang siap mengawal melalui dunia politik agar dapat menjembatani untuk menyampaikan aspirasi. Seperti yang dikatakan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Kyai Mahsun Jayadi, "Muhammadiyah harus berkontribusi dalam dunia politik tanpa harus menjadi partai politik".
Pesan itu disampaikan saat sambutan dalam acara Silaturrahim Guru dan Karyawan Muhammadiyah se-Surabaya (25/7) di Islamic Centre Surabaya. Semangat bersambut dengan senyum dan tepuk tangan dari para undangan yang salah satunya adalah Mationo, MA kepala sekolah SMA Muhammadiyah 9 Surabaya, "Saya pribadi bersama rekan-rekan seperjuangan di SMA Muhammadiyah 9 siap melanjutkan amanah besar Perguruan Muhammadiyah dan mendukung penuh putra terbaik yang siap maju dalam dunia politik demi memperjuangkan umat", tegas ustadz yang juga menjabat sebagai Majelis Tabligh PCM Wiyung.
Semangat yang demikian itu diakui karena mengingat pesan Kyai Ahmad Dahlan, "Aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya.” tambah lelaki itu yang dulu pernah menjadi Mahasiswa Kyai Mahsun Jayadi.
Perjuangan tidak berhenti pada generasi saat ini, mempersiapkan dan memperjuangkan masa sekarang merupakan upaya menanam benih-benih yang akan tumbuh di masa depan dengan harapan mampu melanjutkan amanah luhur Persyarikatan. (Win)
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 104)
Ayat Al-Qur'an yang menjadi dasar dan motivasi kuat bergeraknya persyarikatan Muhammadiyah, ikut memikirkan nasib bangsa adalah kewajiban saudara seiman dalam agama. Muhammadiyah telah menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia, menegakkan amar makruf dan mencegah dari yang mungkar telah diwujudkan dalam bentuk kerukunan serta semangat berbangsa dan bernegara, hal itu juga dibuktikan dengan membangun panti asuhan, rumah sakit, bahkan tempat-tempat pendidikan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Menghadapi pesatnya perkembangan teknologi di dunia pendidikan dan memaanasnya dunia politik yang di negeri ini, Muhammadiyah telah mempersiapkan itu semua sesuai dengan bidang dan keahliannya. Para tenaga pendidik dibekali pengetahuan yang berorientasi pada era 4.0 dan didukung dengan putra-putra terbaik yang siap mengawal melalui dunia politik agar dapat menjembatani untuk menyampaikan aspirasi. Seperti yang dikatakan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Kyai Mahsun Jayadi, "Muhammadiyah harus berkontribusi dalam dunia politik tanpa harus menjadi partai politik".
Pesan itu disampaikan saat sambutan dalam acara Silaturrahim Guru dan Karyawan Muhammadiyah se-Surabaya (25/7) di Islamic Centre Surabaya. Semangat bersambut dengan senyum dan tepuk tangan dari para undangan yang salah satunya adalah Mationo, MA kepala sekolah SMA Muhammadiyah 9 Surabaya, "Saya pribadi bersama rekan-rekan seperjuangan di SMA Muhammadiyah 9 siap melanjutkan amanah besar Perguruan Muhammadiyah dan mendukung penuh putra terbaik yang siap maju dalam dunia politik demi memperjuangkan umat", tegas ustadz yang juga menjabat sebagai Majelis Tabligh PCM Wiyung.
Semangat yang demikian itu diakui karena mengingat pesan Kyai Ahmad Dahlan, "Aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya.” tambah lelaki itu yang dulu pernah menjadi Mahasiswa Kyai Mahsun Jayadi.
Perjuangan tidak berhenti pada generasi saat ini, mempersiapkan dan memperjuangkan masa sekarang merupakan upaya menanam benih-benih yang akan tumbuh di masa depan dengan harapan mampu melanjutkan amanah luhur Persyarikatan. (Win)
Komentar
Posting Komentar